A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: Array and string offset access syntax with curly braces is deprecated

Filename: helpers/cek_helper.php

Line Number: 86

Backtrace:

File: /home/u282379276/domains/lihatlangsung.com/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

Mau jadi Megapolitan atau Megapelitan?

Oleh : Lihat Langsung 195 Kali Cokelat Hitam Turunkan Tekanan Darah

Oleh : Lihat Langsung 207 Kali Pasar Tiban Kalibata Selalu Ramai Pengunjung

Oleh : Lihat Langsung 230 Kali Korban dan Pelaku Pemerkosaan parah

Oleh : Lihat Langsung 209 Kali Zeelenberg: Lorenzo Akan Bangkit di Brno

Oleh : Lihat Langsung 223 Kali Perusahaan Besar Sharp Tak Lagi Produksi TV?

Oleh : Laura Izatin Nissa 314 Kali 4 Teknologi yang Bakal Bertahan Sampai 2030


Selasa, 02 Okt 2012, 10:02:51 WIB, 208 View Netipli Sosiall, Kategori : Metropolitan

Jakarta - Peneliti bidang perkotaan Yayat Supriatna menilai konsep megapolitan dengan Jakarta sebagai pusatnya sudah semestinya diterapkan.

Namun, sebagai inti kawasan dengan dukungan kekuatan pendanaan yang lebih besar, pemerintah Jakarta terkesan enggan berbagi madu dengan wilayah-wilayah pendukungnya.

Yayat lantas menyindir sikap pemerintah Jakarta yang dipandangnya terlampau pelit terhadap pemerintah di daerah pendukung.

"Sebenarnya mau jadi megapolitan atau megapelitan. Kalau untuk mengatasi banjir di Jakarta lalu dengan pembangunan waduk di hilir, Kabupaten Bogor, kenapa cuma kasih dana hibah Rp 5 miliar?" sindir Yayat saat menjadi pembicara dalam seminar manajemen perkotaan di Kampus Pascasarjana Universitas Mercu Buana.

Jumlah tersebut menurut Yayat terlalu kecil untuk mengongkosi pembangunan waduk untuk menyalurkan air Sungai Ciliwung.

Dana yang dimiliki Pemprov DKI sendiri jauh lebih besar, selain memiliki kemampuan untuk memperoleh sumber dana tambahan.

"Apalagi kerugian yang diakibatkan oleh banjir di Jakarta jauh lebih besar dari nilai Rp 5 miliar," imbuh Yayat.

Peneliti dari Universitas Trisakti ini menyebutkan, harus ada kompensasi yang dikeluarkan Jakarta untuk mengatasi persoalan-persoalan kota jika ingin bekerja sama dengan daerah pendukung. Untuk itu, sangat tidak beralasan bila pemerintah Jakarta terlalu irit dalam soal kompensasi antarwilayah.

"Wajar jika Pemerintah Bogor, misalnya, tidak siap membangun waduk. Ya, karena kompensasinya terlalu kecil," tandas Yayat.

Ia berharap, pemerintah Jakarta pada periode mendatang lebih mampu membangun sinergi dengan wilayah sekitarnya dan tidak arogan sebagai Ibu Kota negara.

"Jakarta tidak bisa menyelesaikan problem-problemnya sendirian. Jakarta butuh bantuan dari kawasan penyangga baik untuk atasi banjir, transportasi, pemukiman hingga sumber daya manusianya," pungkas Yayat.



  Tentang Penulis

by : Netipli Sosiall
Saya Hanyalah seorang penulis amatiran yang biasa menulis hanya untuk kesenangan saja, dan mencoba berjuang ditengah hidup yang cukup keras di kota padang tercinta.


Jumat, 25 Jan 2013, 01:11:01 WIB Oleh : Lihat Langsung 212 Kali Ketika "Ciyus" Terucap dari Mulut Jokowi

Senin, 21 Jan 2013, 09:46:27 WIB Oleh : Lihat Langsung 218 Kali "Banjir Jakarta" Paling Dicari di Google

Jumat, 14 Sep 2012, 10:42:25 WIB Oleh : Lihat Langsung 217 Kali Effendi Ghazali: Putaran Kedua Pilkada DKI Ketat


Senin, 20 Agu 2012, 10:14:24 WIB Oleh : Lihat Langsung 246 Kali Tuntut THR, Ratusan Pekerja Transjakarta Mogok

Selasa, 02 Okt 2012, 10:02:51 WIB Oleh : Netipli Sosiall 209 Kali Mau jadi Megapolitan atau Megapelitan?

Silahkan Buat akun atau Login untuk Berkomentar dari web!

0 Comment


Oleh : Lihat Langsung Tuntut THR, Ratusan Pekerja Transjakarta Mogok Pada : Senin, 20 Agu 2012, 10:14:24 WIB 246 Kali

Jakarta - Ratusan pekerja bus koridor I (Blok M-Kota) dan X (Cililitan-Tanjung Priok) mogok...


Oleh : Lihat Langsung "Banjir Jakarta" Paling Dicari di Google Pada : Senin, 21 Jan 2013, 09:46:27 WIB 218 Kali

Jakarta - Banjir yang mengguyur Jakarta beberapa hari lalu membuat sejumlah lokasi di ibukota...


Oleh : Lihat Langsung Effendi Ghazali: Putaran Kedua Pilkada DKI Ketat Pada : Jumat, 14 Sep 2012, 10:42:25 WIB 217 Kali

Jakata - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Effendi Ghazali, mengungkapkan pada putaran...


Oleh : Lihat Langsung Ketika "Ciyus" Terucap dari Mulut Jokowi Pada : Jumat, 25 Jan 2013, 01:11:01 WIB 212 Kali

Kata ciyus atau serius sering terdengar diucapkan anak-anak zaman sekarang yang sering dijuluki...


Oleh : Lihat Langsung "Banjir Jakarta" Paling Dicari di Google Pada : Senin, 21 Jan 2013, 09:46:27 WIB 218 Kali

Jakarta - Banjir yang mengguyur Jakarta beberapa hari lalu membuat sejumlah lokasi di ibukota...


Oleh : Lihat Langsung Effendi Ghazali: Putaran Kedua Pilkada DKI Ketat Pada : Jumat, 14 Sep 2012, 10:42:25 WIB 217 Kali

Jakata - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Effendi Ghazali, mengungkapkan pada putaran...